PSI. PENDIDIKAN : PELAJAR YANG TIDAK BIASA (ANAK YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS)
PENDIDIKAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(PELAJAR
YANG TIDAK BIASA)
SIAPAKAH
ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU?
Dahulu istilah “ketidakmampuan” dan “cacat” dapat dipakai
bersama – sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan (ketidakmampuan personal yang
membatasi pelaksanaan fungsi seseorang. Handicap
adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi
ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang
itu sendiri (Lewis, 2002)
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang
menderita gangguan / ketidakmampuan) ketimbang “disabled children” (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penekanan
pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya.
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut : gangguan
organ indra (sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan
bahasa (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, dan
gangguan emosional dan perilaku.
Gangguan Indra
Mencakup gangguan penglihatan dan pendengaran
Gangguan
Penglihatan. Salah satu tugas penting untuk
mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan adalah
menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) yang dengannya murid
dapat belajar dengan baik. Anak yang lemah penglihatannya akan lebih baik
disuruh duduk di bangku paling depan di kelas.
Gangguan
Pendengaran. Banyak anak dengan masalah pendengaran
mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan
untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori :
pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan
metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk
mengajar membaca). Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja
jari. Pendekatan oral dan manual dipakai bersama untuk mengajar murid yang
mengalami gangguan pendengaran.
Gangguan Fisik
Gangguan
Ortopedi. Bisanya berupa keterbatasan gerak atau kurang
mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, dan sendi.
Gangguan
Kejang – kejang. Jenis yang kerap dijumpai adalah
epilepsi, gangguan syaraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap
sensorimotor atau kejang – kejang.
Retardasi Mental
Retardasi
Mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai
dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi
dengan kehidupan sehari – hari. Retardasi mental disebabkan faktor genetik dan
kerusakan otak.
Faktor genetik. Bentuk umumnya
adalah down syndrome dan fragile X syndrome
Kerusakan otak. Dapat diakibatkan
oleh bermacam – macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar.
Gangguan Bicara dan
Bahasa
Gangguan bicara dan
bahasa adalah sejumlah masalah
problem bicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan
kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa
ekspresif).
Gangguan
Artikulasi. Gangguan artikulasi adalah problem dalam
melafalkan suara dengan benar
Gangguan
Suara. Gangguan suara adalah gangguan dalam menghasilkan
ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tingi, atau
terlalu rendah nadanya.
Gangguan
Bahasa. Gangguan bahasa adalah gangguan kerusakan
signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
Ketidakmampuan Belajar
Ketidakmampuan belajar
(learning disability) adalah
ketidakmampuan di mana anak : (1) punya inteligensi normal atau di atas rata –
rata; (2) kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran; dan (3)
tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang
menyebabkan kesulitan.
Attention Deficit
Hyperactivity Disorder
Adalah ketidakmampuan
di mana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri – ciri berikut ini
: (1) kurang perhatian ; (2) hiperaktif ; dan (3) impulsif.
Gangguan Perilaku dan
Emosional
Gangguan perilaku dan
emosional adalah problem serius dan terus – menerus yang berkaitan dengan
hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi
atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio – emosional.
Teaching Strategies – Guru Kelas Reguler untuk Menangani Anak
Penderita Ketidakmampuan
1.
Jalankan rencana pendidikan individual
untuk setiap anak
2.
Dorong sekolah untuk memberikan tambahan
dukungan dan training cara mengajar anak yang menderita gangguan
3.
Gunakan dukungan yang tersedia dan cari
dukungan lain
4.
Pelajari dan pahami tipe – tipe anak
dengan ketidakmampuan di kelas anda mengajar
5.
Berhati – hatilah dalam memberi label
pada anak yang mengalami ketidakmampuan
6.
Ingat, bahwa anak penderita
ketidakmampuan mendapat banyak manfaat dari strategi pengajaran yang sama
dengan yang diberikan pada anak tanpa ketidakmampuan
7.
Bantu anak yang tidak menderita
ketidakmampuan untuk memahami dan menerima anak yang menderita ketidakmampuan
8.
Selalu cari informasi terbaru tentang
teknologi yang tersedia untuk mendidik anak yang menderita ketidakmampuan
Sumber :
Santrock, J. W.
2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan
oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.
0 komentar:
Posting Komentar